Halo Temen-temen

Ada kabar gembira nih. Sekolah Imaculata kembali menemukan bakat Baru Avram

Kalau kemarin kita sudah melihat perkembangan avram di bidang melukis dan menari, kali ini Avram menunjukan bakar baru dalam bermain musik. Alat musik yang Avram mainkan adalah keyboard.

Wah keren banget, kan? Makanya nonton videonya!

Doain ya temen-temen semoga Sekolah Imaculata terus dapat menggali bakat-bakat tependam dalam diri siswa. Semangat, semangat semangat!

Siapa yang suka tumis buncis?

Buncis adalah sayuran yang enak sekali. Pasti banyak dari temen-temen yang suka makan buncis. Pengolahannya mulai dari ditumis, direbus, maupun dikukus.

Buncis bermnafaat menjaga kesehatan jantung, mengontrol gula darah, mencegah kanker, menjaga kesehatan tulang dan mata.

Nah, siswa-siswi Sekolah Imaculata sedang menanam buncis loh. Selain melatih motorik, menanam buncis juga bagian dari latihan vocation di bidang pertanian.

Mau tau keseruan menanam buncis? Yuk cek videonya

Doakan yah, biar benih yang ditanam bertumbuh sempurna. Aminnn

Dunia tiba-tiba tertegun, saat menyadari bahwa bumi ini telah kehilangan sosok yang tanpa pamrih membela hak-hak anak. Darinya, kita banyak belajar spiritualitas, kemanusiaan, makna dan misi kehidupan.

Misi ini terbawa dalam dirinya, menjadi bagian yang melekat. Bahkan diakhir hidupnya, saat sakit yang diderita dirasa begitu mendera, ia masih memikirkan nasib anak-anak di Nias Selatan. Bahkan, ia masih sempat memegang kepala Bunda Ima untuk berpesan: Kamu jangan sakit, anak-anakmu banyak, kamu harus jaga diri.

Dunia sudah kehilangan salah satu putra terbaik bangsa. Entah akankah adalah lagi orang yang sepertinya. Pengabdian yang berasal dari panggilan untuk bermakna.

Selamat jalan Bapakku. Kata-kata, nasehat dan semangatmu akan selalu melekat. Kami akan selalu mengenangmu dan kemuliaan hatimu. Sekarang engkau tidak sakit lagi di surga.

Biarkan kami meneruskan jejak yang engkau tinggalkan.

Bapak kami, Aris Merdeka Sirait

Pendekatan agama dalam therapy Autism bukanlah hal yang baru. Di Sekolah Imaculata, Therapy autism dilakukan dengan berbagai pendekatan mulai dari kognitif, fisik, psikis, lingkungan, makanan sampai dengan pendekatan agama.

Salah satu contoh therapy dengan pendekatan agama yang berhasil dilakukan terlihat dalam perubahan dan perkembangan siswa di Sekolah Imaculata. Doa yang luar biasa mengubah siswa yang tadinya tidak bisa berdoa menjadi dapat berdoa. Hal ini terlihat dari cara siswa berkonsentrasi, mendengarkan dan memahami isi doa.

Therapy doa yang luar biasa ini juga berhasil meningkatkan kemampuan siswa. Melalui Therapy doa, siswa Sekolah Imaculata kini memiliki kemampuan untuk makan sendiri, toileting, konsentrasi, memahami nama dan panggilan serta memiliki kontak mata yang baik saat berkomunikasi dengan orang lain.

Hebat kan teman-teman. Jangan lupa berdoa ya!

ABK bukanlah produk gagal. Mereka adalah titipan dari Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang. ABK juga harus tetap diajarkan untuk beribadah dan bertakwa kepada Tuhan.

Di Sekolah Imaculata, para siswa diajarkan tentang agama dan beribadah kepada Tuhan. Salah satu kegiatan keagamaan di Sekolah Imaculata adalah sholat Jumat di Mushollah milik Sekolah Imaculata.

Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan menjalankan kewajiban sebagai manusia beragama. Karena bagaimanpun kondisi anak, agama tetap merupakan bekal utama untuk menjalani kehidupan.

Yuk, kita beribadah, yuk!

Hai hai hai…

Ada yang seru seru nih di Sekolah Imaculata. Dalam rangka merayakan HUT RI ke 78 ini anak-anak sekolah Imaculata mengikuti berbagai lomba yang asik dan bikin happy.

Lomba apa aja sih?

1. Lomba memindahkan bendera ke keranjang, yaitu lomba memintahkan bendera dari satu keranjang ke keranjang lain. Lomba ini melatih motorik kasar dan kecepatan anak.
2. Lomba memasukan pensil ke dalam botol. Lomba ini melatih keseimbangan dan fokus anak.
3. Lomba makan kerupuk. Lomba ini melatih anak memiliki tanggung jawab menyelesaikan tugas sampai tuntas.
4. Lomba meletuskan balon. Lomba ini bermanfaat melatih refleks dan motorik anak.
5. Pertandingan Volly. Pertandingan ini meningkatkan koordinasi tubuh dan menyehatkan jantung.

Kalian sudah lomba apa aja nih???

Ayo siapa di sini yang rajin cuci sepatu?

Jangan malas cuci sepatu ya. Seperti Siswa Sekolah Imaculata nih. Mereka adalah anak-anak yang rajin mencuci sepatu sendiri. Kegiatan mencuci sepatu merupakan bagian dari kegiatan kemandirian yang dilakukan di Sekolah Imaculata.

Kegiatan ini selain melatih kemandirian, juga melatih anak untuk fokus mendengar dan mengikuti instruksi dengan baik. Ini adalah bagian dari latihan tanggung jawab juga, dimana anak dilatih mendengarkan, mencerna apa yang didengar dan bertanggung jawab mematuhi instruksi tersebut sampai tugas yang diberikan selesai dilakukan.

Selain itu, kegiatan ini juga menyenangkan dan menyehatkan. Menyenangkan karena sambil mencuci sepatu anak-anak juga bisa sambil bermain air. Dan menyehatkan karena saat mencuci pakaian anak-anak juga sambil berjemur di bawah matahari pagi yang bagus untuk daya tahan tubuh dan meningkatkan proses pembentukan vitamin D.

Seru dan bermanfaat kan?

Jadi, siapa nih yang sekarang mau bantu mamanya cuci sepatu?

Halo semua,

Guru-guru sekolah Imaculata habis belanja keperluan dapur asrama nih. Belanjaannya banyak sekali ya. Dan para siswa membantu membawakan belanjaan. Lagi latihan Kemandirian ya, Bunda?

Hm… Sebenernya tujuan utama kegiatan ini bukan melatih kemandirian ataupun gerak motorik, loh. Memang dari kegiatan ini anak-anak bisa belajar menjadi mandiri dan bisa melatih gerak motorik kasarnya, tapi tujuan utama kegiatan ini sesungguhnya adalah menumbuhkan rasa empati pada orang lain.

Dengan membiasakan anak-anak membantu gurunya, itu sama dengan membangun habit menolong sesama dalam diri anak. Kelak habit yang dibangun ini bisa mendorong anak-anak berempati memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, bahkan ketika tanpa diminta bantuan sekalipun.

Wah, mengajar anak-anak tentang motorik, kognitif bahkan attitude ternyata dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, kan?

Di Desa Inspirasi Imaculata ada pohon pala yang berbuah lebat, loh. Dan kali ini Siswa-Siswi Sekolah Imaculata ikut memanen dan mengolah buah pala.

Diolah jadi apa sih?

Siswa-Siwsi Sekolah Imaculata mengolah buah pala dengan cara memisahkan antara biji dan daging buah. Bijinya nantikan akan dimasak dan daging buahnya diiris tipis-tipis lalu dijemur untuk dikeringkan. Daging buah yang sudah kering dapat dibuat minuman seperti teh dan biasanya diminum sebelum tidur. Efeknya bisa membuat tidur lebih pulas sehingga kualitas tidur meningkat.

Selain itu, buah pala juga dapat menjaga kesehatan gigi karena minyaknya mengandung antibakterial yang bisa melawan patogen mulut penyebab penyakit dan bau mulut. Buah pala juga dapat meningaktkan suasaran hati dan bertindak sebagai antidepresan, loh.

Nah, banyak kan manfaatnya.

Tapi ngomong-ngomong, siapa di sini dari teman-teman yang pernah makan manisan buah pala? Kalau temen-temen setuju bilang manisan buah pala itu enak, berarti kita sepakat bahwa buah pala sangaattttt buaanyyaaaakkk manfaatnya.

Di acara ngunduh mantu Kakak Rahnata dan Kakak Hanifa tanggal 5 Agustus 2023 di Desa Inspirasi Imaculata juga ternyata diisi dengan pertunjukan tari dari siswa dan guru Sekolah Imaculata yang ikut bahagia.

Ini adalah Dansa Minang yang dibawakan oleh Avram dan Ibu Rosa. Dansa Minang adalah tari yang berimbang atau sepadan yang dibawakan oleh penari dengan jumlah genap dan harus berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Dan temen-temen harus tahu ini, ternyata Avram belajar tarian ini hanya dalam waktu 5 hari loh. Wow luar biasa sekali.

Avram memang sangat berbakat di bidang olah raga, menari dan melukis. Dan sekarang Avram juga sedang belajar bermain alat musik keyboard. Hm… Sepertinya tidak lama lagi kita akan melihat video Avram beraksi dengan keyboardnya. Jadi gak sabar!

Terima kasih Avram dan Ibu Rosa sudah memeriahkan acara ini. Bravo!